Jumat, 21 Januari 2011

TATA RIAS BUSANA PENGANTIN SOLO

Tata rias busana adat pengantin Jawa Solo / Surakarta adalah suatu bentuk karya budaya yang penuh makna filosofi tinggi. Tradisi tata rias busana ini terinspirasi dari busana para bangsawan dan raja keraton Kasunanan Surakarta serta Istana Mangkunegaran, Jawa Tengah.
Tata rias busana pengantin Solo tidak mempunyai banyak ragam dan gaya seperti tata rias busana pengantin Jogja. Namun tentu tidak kalah memikat dan indah untuk dilihat. Ada gaya tata rias dan busana pengantin Solo Putri dan tata rias busana pengantin Solo Basahan.

Untuk tata rias busana pengantin Solo Putri, pengantin pria menggunakan baju beskap langenharjan dengan blangkon dan batik wiron bermotif Sidoasih prada. Mempelai wanita menggunakan kebaya panjang klasik dari bahan bludru warna hitam berhias sulaman benang keemasan bermotif bunga manggar dan bagian bawah berbalut kain motif batik Sidoasih prada.
Tata rias pengantin wanita Solo Putri laksana putri raja dengan paes hitam pekat menghiasi dahi. Rias rambut dengan ukel besar laksana bokor mengkureh (bokor tengkurep), berhias ronce melati tibo dodo, diperindah perhiasan cundhuk sisir dan cundhuk mentul di bagian atas konde.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar